Pengusaha Kulit dan Sepatu Kesulitan Bahan Baku

asosiasi penyamak kulit indonesia (apki) mengatakan akhir-akhir ini mengalami situasi yang berat. tak hanya dikarenakan beban ump (upah minimum pekerja), masalah dan dihadapi serta berkaitan dengan sulitnya memperoleh bahan baku.

ketua umum apki sutanto haryono, mengeluh mau keuntungan ini. pihaknya menyatakan sudah mengadu terhadap asosiasi Produsen Sepatu indonesia (aprisindo) agar bersama-sama mencarikan solusi agar keuntungan ini, mengingat kedua asosiasi ini saling mempunyai ketergantungan.

kami atas nama asosiasi penyamak kulit indonesia (apki) meminta bantuan dan support kepada aprisindo bersama-sama memperjuangkan nasib industri kulit nasional yang saat ini tambah tidak menentu, tutur sutanto di suratnya pada aprisindo, selasa (19/3).

banyak keluhan dan disampaikan oleh apki sendiri meliputi beban berat yang dialami pasca penetapan ump oleh pemerintah daerah. apki menyatakan tak bisa mengikuti umr yang ditentukan dengan pemda sebab kinerja atau kapasitas produksi pabrik kecantikan tidak optimal.

tidak bisa mengikuti kapasitas produksi, sebab alasan kesulitan bahan baku kulit sapi, kambing, juga domba, paparnya.

selain itu, selama surat yang ditulis pada tanggal 14 maret 2013 ini, permasalahan importasi bahan baku pun menjadi persoalan daripada industri penyemakan kecantikan sendiri. harga impor dan terlalu mahal juga jarak dan jauh dari negara asal impor berbuntut meningkatnya biaya.

pengajuan izin negara asal impor yang masih terhadap departemen pertanian agak besar karena mereka mempertimbangkan dibandingkan track record importir nya, ujarnya.

sebagai importir produsen, sudah pasti kita akan mencari sourcing bahan baku kulit mentah dan murah, nilai nya baik juga jarak tempuh ke indonesia lebih gampat ditempuh, imbuhnya.

selain tersebut, poin dan terdapat pada surat tersebut terkait melalui izin ekspor kulit dalam bentuk wet blue yang telah dihambat melalui penetapan pe (perizinan ekspor) juga hpe (harga ukuran ekspor). ternyata tidak memberikan dampak yang signifikan untuk menambah ketersediaan bahan baku kecantikan sapi, kambing juga domba, paparnya.

jangka waktu instalasi karantina produk hewan (ikph) dan selama perpanjang semua 6 bulan (yaitu hanya dalam bulan juni dan desember), serta proses persetujuan izin yang terkadang melewati 10 hari kerja dan membeli kewalahan importir produsen kulit memikirkan pembelian, tambahnya.

dia pun menyinggung cara pemotongan sapi selama indonesia. menurutnya, langkah pemotongan sapi disesuaikan dengan peternakan. makanya, industri penyemakan kecantikan tak mencari dengan pasti info ketersediaan bahan baku kulit sapi, domba, juga kambing. menurut alasan–alasan itu diatas, apki mengharapkan santunan diplomasi terhadap aprisindo agar berusaha sama menyelamatkan industri manufaktur kecantikan dan alas kaki, sebab di intinya memiliki saling ketergantungan, bersifat padat karya serta mampu diperhitungkan dengan pemerintah yang tengah menggalakkan kebijakan ekonomi hilirisasi, pungkasnya.

Informasi Lainnya: cincin perak murah - Peluang usaha Online